Kenali Efek Negatif dari Pemanasan Global
pemanasan global salah satunya adalah perubahan iklim. Ternyata,
perubahan iklim selain berdampak buruk pada lingkungan, juga berdampak
buruk bagi kesehatan. Berikut sejumlah dampak buruk perubahan iklim
terhadap kesehatan:
1. Buruk untuk jantung
Pemanasan
global membuat suhu udara bertambah panas, sehingga dapat menyebabkan
penambahan polusi. Kenaikan tingkat polusi ini yang berefek buruk pada
jantung. Selain itu, penelitian juga membuktikan suhu yang lebih tinggi
dan kerusakan ozon dapat membuat kesehatan jantung memburuk. Hal ini
dikaitkan suhu udara yang tinggi dengan penurunan denyut jantung. Denyut
jantung yang rendah dapat meningkatkan resiko serangan jantung. Para
peneliti juga mengatakan suhu yang lebih tinggi dapat membuat tubuh
lebih sensitif terhadap racun.
2. Lebih mudah terkena alergi
Studi
menunjukkan alergi meningkat di negara-negara maju, termasuk Amerika
Serikat, yang kemudian dikaitkan dengan meningkatnya kadar karbon
dioksida dan suhu yang lebih panas. Alergi yang dimaksudkan dapat
merupakan reaksi terhadap serbuk bunga (pollen) yang diproduksi lebih
banyak karena suhu yang bertambah panas. Namun sebuah studi juga
mengatakan sensitivitas terhadap serbuk bunga juga meningkat. Perubahan
iklim juga menambah panjang musim berbunga sehingga berakibat lebih
buruk terhadap alergi.
3. Peristiwa alam ekstrim
Pemanasan
global dapat meningkatkan terjadinya peristiwa alam ekstrim, seperti
banjir dan badai besar, tsunami sehingga memperbanyak angka kematian.
Selain itu dengan semakin meningkatnya peristiwa alam ektrim, maka
semakin banyak masyarakat yang kehilangan tempat tinggal. Hal ini
membuat daya tahan tubuh biasanya melemah dan mudah terkena penyakit.
4. Kekeringan
Perubahan
iklim membuat musim kemarau lebih panas dan kering sehingga kekeringan
lebih banyak terjadi. Padahal air salah satu unsur yang penting untuk
menunjang kesehatan. Dengan berkurangnya air, maka terjadi gangguan
kesehatan. Air juga berguna untuk pertanian yang menghasilkan pangan.
Karena kekeringan, pangan sulit diproduksi dan menyebabkan kesehatan
terganggu.
5. Pertumbuhan bakteri
Pemanasan
global juga dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri berbahaya di laut.
Debu dari tanah yang tertiup ke laut meningkatkan kadar besi ke laut dan
membuat bakteri berkembang biak semakin subur. Sebuah studi di American
Association untuk Advancement of Science mengatakan debu memicu
pertumbuhan vibrio, yaitu bakteri laut yang menyebabkan gastroenteritis
dan penyakit menular pada manusia.
5. Penyebaran penyakit
Peningkatan
panas dan curah hujan yang diakibatkan perubahan iklim membuat penyakit
lebih mudah untuk menyebar. Terutama penyakit yang disebabkan oleh
bakteri yang bertumbuhannya dipengaruhi cuaca dan suhu udara. Seperti
malaria, kemungkinannya lebih tersebar ke daerah-daerah baru dipicu oleh
suhu udara yang meningkat. Curah hujan juga diduga sebagai faktor yang
menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui air mudah menyebar.
Terutama penyakit yang dibawa oleh serangga.
Sumber : Kompas.com